"Eeeh...!?"
Thousand Sunny sampai melompat saking kagetnya Luffy dan yang lainnya saat mendengar berita yang dibacakan oleh Pedro.
"Pasukan Revolusi dikalahkan!?"
Pedro turun dan memperlihatkan isi berita itu pada Luffy. "Kalau tidak salah, kau itu putra Dragon pemimpin revlusi kan..."
"Ah, Sabo!! Itu kakakku!!" Luffy menunjuk foto di koran. Yap, tak salah lagi itu memang foto Sabo.
Luffy yang baru saja ingin memasak (sampai menggunakan topi jerami
berlapis topi koki segala) harus menunda dulu niatnya dan membaca berita
yang menyangkut keluarganya itu.
"Yang kau bilang kau temui di Dressrosa!?" ucap Brook, "Kau punya kakak
lain? Dan dia merupakan kapten staff Pasukan Revolusi!? Itu berarti dia
orang nomor dua di sana.."
"Kenapa sih saudara-saudaramu itu orang-orang berbahaya semua!?" ucap Nami.
Luffy terus membaca koran itu, "Tunggu sebentar... Apa itu berarti foto yang di sampingnya ini, Dragon adalah..."
"Eh? Tentu saja! Kakekmu mengatakannya dua tahun yang lalu, kan..." ucap
Nami. Ia kemudian teringat dengan perkataan kakek Luffy saat mereka
bertemu dulu. Waktu itu, sambil ngupil dengan kelingking Garp berkata,
"Nama ayahmu adalah Monkey D Dragon, seorang revolusi..."
"Dragon, Kepala Komandan Pasukan Revolusi adalah ayahmu!!"
"Orang ini adalah ayahku!?" Luffy menjerit.
"Bagaimana bisa kau baru menyadarinya sekarang!?" Nami syok.
"Waaaa...!! Ayahnya Luffy boss Pasukan Revolusi!?"
Semua orang di kapal itu heboh.
"Kupikir kau akan lebih bertanya-tanya tentang dia, dia itu orang yang
sangat terkenal!! Robin bahkan pernah tinggal dengannya untuk waktu yang
cukup lama.." ucap Nami.
"Hah... Pertama kali aku benar-benar melihatnya. Tidak mirip denganku.. Yang terpenting, aku menghawatirkan Sabo!!"
"Yah, sebuah foto tak menggambarkan aura keadilannya, Yohohoho!!"
"Oi, Luffy!!" Nami membaca koran itu, "Berdasarkan informasi dari
individu yang tak diketahui, mereka berhasil mengetahui lokasi Markas
Pasukan Revolusi. Namun saat Angkatan Laut dan Cipher Pol sampai,
kelihatannya Bajak Laut Kurohige sudah menghancurkan tempat itu."
Luffy kaget dan sekaligus kesal, "Kurohige!? Orang-orang itu..."
"Kenapa Kurohige menyerang Pasukan Revolusi?" Nami bertanya-tanya.
Luffy kemudian menceritakan apa yang terjadi di Dressrosa. "Saat di
Dressrosa, Sabo dan si pegulat itu bertarung, mungkin hal ini ada
hubungannya dengan itu..."
"Kelihatannya Yonkou Kurohige kabur setelah berhadapan dengan Cipher
Pol.." ucap Pedro. "Tak ada banyak informasi mengenai korban yang
luka-luka atau terbunuh..."
Carrot menggigit lengan baju Pedro.
"Oi..."
"Kalau ayah atau saudaramu tertangkap atau terbunuh, itu pasti akan jadi
berita besar. Aku yakin mereka tidak akan mengabaikannya..." ucap
Pedro. "Kurasa kita bisa berasumsi kalau mereka selamat, setidaknya
untuk saat ini."
"Yah, kau benar!" ucap Luffy sambil tersenyum.
"Oi Luffy!!" Chopper memanggil.
"Ada apa sih?"
"Aku tak masalah kalau kau yang memasak, tapi apa tak masalah kalau
dapurnya seperti itu?" Chopper menunjuk dapur yang sudah kebakaran.
"Api!?"
"Aaaah!!! Aku lupa mematikan kompornya!!!" jerit Luffy.
"Gyaaaa!!! Dapurnya akan meledak!!"
"Padamkan apinya!!!"
"Tunggu!! Ada badai datang!!"
"Eeeh!?"
Petir tiba-tiba saja datang menyambar-nyambar. "Kyaaaa....!! Apa yang
terjadi!? Apa itu listrik!?" Carrot mengatupkan telinga kelincinya.
"Cepat!! Tarik layarnya, bisa-bisa angin merobeknya!!"
"Bagaimana dengan apinya!?"
"Hujan akan memadamkannya!!"
"Oh, baguslah!" ucap Luffy.
"Bagus apanya!!" Nami menampar Luffy.
"Gyaaaahh!!! Waaaa...!!!" Thousand Sunny terombang-ambing.
"Kau juga harus membantu!!!"
"Aku sedang sekarat, Nona!!"
Di Zou...
"Jadi, saat ini, Carrot ikut berlayar ke laut?"
"Kelihatannya begitu..."
"Kenapa kau tak mengatakannya dari awal, Bariete?" tanya Wanda.
"Maafkan aku-gosaru!! Aku ingin melakukannya, Wanda, tapi Carrot bilang
kalau aku mengatakannya pada yang lain, mereka akan menghentikannya
dan... Carrot tiba-tiba saja mengambil bekalnya..."
"Ah... Begitu rupanya..." Wanda jongkok di depan Bariete dan bertanya, "Carrot menyuapmu ya?"
Bariete gemetaran, dua pisang hasil suap masing terikat di punggungnya.
"T-Tapi... Carrot bukannya mau menghianatimu, Wanda..."
Wanda tidak marah, dan malah menepuk topi monyet kecil itu. "Aku tahu.
Tak masalah, aku senang bisa mengetahui sekarang dari pada nanti. Aku
sebenarnya khawatir karena kupikir dia menghilang entah ke mana. Kalau
Luffy dan yang lain bersamanya, kurasa dia akan baik-baik saja."
Wanda kemudian bicara pada Inuarashi, "Duke, beristirahatlah. Kalau Anda ingin terus mengawasi, biar kami saja yang berjaga."
"Musuh kita bisa jadi memiliki vivre card yang bisa membawa mereka ke
tempat ini.." ucap Inuarashi. "Bagaimana bisa mereka memilikinya!? Aku
hanya bisa berharap bahwa itu menghilang bersamaan dengan kapal mereka
yang ditenggelamkan Zunisha.."
"Mereka akan kembali lagi, kan?"
"Kita harus waspada.."
"Ya.."
Sementara itu di dasar laut, di puing-puing kapal Jack, ternyata dia
masih hidup. Namun ia tak bisa menggerakkan tubuhnya. "Ayolah, cepat...
Seseorang temukan aku dan keluarkan aku dari tempat sialan ini..."
ucapnya dalam hati.
Di suatu negeri...
"Misi penyelamatan Tuan Jack juga mengalami kegagalan. Dengan ini,
produksi buah iblis sintetis kita benar-benar akan terhenti..."
"Jadi kau bilang... Hiks..." Kaidou menangis. Ya, Yonkou Kaidou
minum-minum sambil menangis. "Jadi kau mau bilang kalau... Kita tak akan
bisa membuat gifter lagi? Huaaaaaa...."
"Sepertinya hari ini akan jadi hari minum-minum sentimentil.." pikir anak buahnya.
"Huaaaaaaaaa!!!" Kaidou menangis meraung-raung, "Padahal niatku sudah
bulat ingin membangun kru bajak laut hanya pengguna buah iblis!! Yang
terbaik yang pernah dunia lihat!! Tapi anak itu malah membunuh mimpi
yang baru tumbuh itu...."
"Joker yang malang..." ucap Kaidou, "Sayang sekali kau lemah..."
"T-Tapi Topi Jerami ini telah menciptakan kekacauan yang banyak.." ucap
salah satu anak buah Kaidou. "Kalau kita menganggapnya enteng..."
Kaidou mengambil poster topi jerami, menempelkannya di wajah anak
buahnya itu, kemudian Buakkkk!!!! Menghantamnya dengan gada berduri.
"Memangnya apa yang terjadi, hah!?"
Anak buahnya sampai terlempar menerobos dinding.
Kaidou meneguk kembali minumannya dan berteriak, "Memangnya kalian pikir aku ini siapa!?"
"Uwaaaaaa....!!!" anak buahnya menjerit serempak.
"Sekarang dia berubah menjadi pemabuk marah!!"
"Luffy si Topi Jerami, Trafalgar Law!! AKu tahu betul mereka. Mereka
dari generasi itu!! Yang mereka lakukan cuma mengalahkan satu atau dua
Shichibukai, dan mereka pikir mereka suah hebat!? Harusnya sekarang
mereka sudah sadar kalau mereka akan berurusan denganku..."
Kaidou kembali meneguk minumannya, kemudian bicara pada orang yang berada di balik jeruji besi...
"Oi... Beritahu mereka... Ayo sana, beritahu mereka.." ucap Kaidou.
"Kalian orang-orang bodoh sebaiknya kabur saja, karena sampai saat ini,
kalian cuma main bajak laut-bajak lautan... Eustass Captain Kidd!"
Di balik jeruji itu, tampak Kidd yang sedang terluka parah.
Kembali ke Thousand Sunny...
Sekarang cuacanya malah bersalju.
"Aku sudah menutup atapnya!"
"Kerja bagus!!"
"Baik, sekarang badainya sudah mereda." ucap Luffy. "Dan aku sudah
memperbaiki atap yang rusak karena badai itu. Aku juga berhasil
menyelamatkan makananya, sekarang semuanya silakan makan!!"
"Yay!! Makanan!! Aku sudah kelaparan!!" teriak Brook, Carrot, dan
Chopper bersamaan. Mereka tampak berseri-seri, namun setelah
memakannya...
"Gyaaaaahhh!!!"
"Wow, apa makanannya seenak itu!?" ucap Luffy, "Aku menyebutnya sebagai Kari rahasia spesial Luffy!!"
Semuanya mau muntah.
"Luffy, kau harus memasak padi sebelum bisa memakannya..."
"Apa benda ungu pahit ini?"
"Kenapa ada banyak sekali tulang ikan?"
"Dan kenapa ada banyak sekali selai?"
"Bahan apa ini... Yang transparan seperti jelly..."
"Salah apa kami sampai harus makan benda ini..."
"Dasar tidak tahu bersyukur..." ucap Luffy. "Aku sudah bersusah payah membuatkannya untuk kalian semua, huh..."
Luffy kemudian memakannya dan, "Uwaaa.... Menjijikkan!!!"
"Tuh kan sudah kami bilang!!"
"Bagaimana bisa aku memakan ini!?"
"Jangan tanya kami!!"
"Sanji pasti akan marah kalau tahu berapa banyak bahan makanan yang kau buang-buang!!" ucap Nami dan kemudian... "Ah...!!"
Nami melihat ke gudang, dan bahan makanan mereka sudah habis. "Ke mana semua bahan yang tersedia!?"
"Ah... Aku sempat gagal beberapa kali jadi pada akhirnya harus memakai semuanya.."
"Kau menghabiskan persediaan untuk satu minggu sekali masak!?"
"Yah, mau bagaimana lagi, kita semua lapar.." ucap Luffy.
"Sekarang bagaimana cara kita makan!?"
"Sanji... Tolong kami...!!!"
Dan begitulah, Kelompok Topi Jerami menghadapi masalah kelaparan.
Beberapa hari kemudian, di Kapal Big Mom...
Kapal Big Mom sampai di sebuah tempat bersalju, dan den den mushi di kapal terus saja berdering..
"Kupikir ini salju..."
"Muhaha... Ini salju permen kapas-desoire..." ucap Tamago.
Sanji menjilat butiran yang jatur dari langit, dan ternyata manis...
"Den den mushinya terus berdering..."
"Itu karena mereka mengangkat frekuansi peringatan-bon! Area ini sudah termasuk bagian dari wilayah teritori mama-souffle.."
"Apakah gelombangnya sampai di sini juga?"
"Ya, itu adalah Tarte #28, cabang kecil dari kapal kru Big Mom
kami-mille feuille! Kalau ini bukan kapal Big Mom, pasti sudah ditembak
jatuh.."
"Berhentilah bersikap keras dan bergabunglah dengan kru Big Mom, bersama
dengan Germa 66 lainnya..." ucap Tamago. "Itulah yang ayahmu ingin kau
lakukan-amour!!"
"Dia dan aku sudah tak punya hubungan lagi. Aku memutuskannya sudah
bertahun-tahun yang lalu." ucap Sanji. "Aku ke sini hanya untuk
bicara..."
"Saat ini Mama sedang dalam mood yang sangat baik. Tentu saja, dia tahu
kalau kau bagian dari kru Topi Jerami, dan pernah menjadi koki restoran
terapung di East Blue... Dia sangat mengagumimu-bon. Tergantung
kemampuanmu, bisa jadi kau akan merasa nyaman di dalam..."
"Hentikan omong kosongmu!" ucap Sanji.
"Dengar baik-baik!! Tanganku ini, mereka ada hanya untuk membuatkan
makanan untuk teman-temanku!! Aku berlatih seperti orang gila dan
melewati neraka lalu kembali hanya untuk itu!! Aku bertaruh mereka pasti
sedang merindukan masakanku saat ini..."
"Muhaha!! Bodoh sekali..."
"Kesalahan atau tidak," ucap Sanji lagi, "Tak akan ada satu hidangan pun
yang akan kubuatkan untuk sekelompok orang yang kulihat biasa saja saat
mencoba membunuh rekannya sendiri..."
"Ah... Insiden Pekoms itu ya..." ucap Tamago. "Ia membiarkan perasaannya
mencampuri tugasnya, Bege sudah melakukan hal yang tepat.."
"Baron Tamago!!" seseorang datang.
"Ah, Vito..."
Vito, anak buah Bege membawa sesuatu, "Foto Nona Pudding telah sampai
dari Whole Cake Island. Kurasa dia harus mempersiapkan hatinya sejak
dini, menikahi orang yang baru dilihatnya langsung kejam sekali kan..."
"Menikahi seseorang yang baru kau lihat fotonya beberapa hari juga
sesuatu yang kejam!! Siapa juga yang bilang kalau aku mau menikah!?"
bentak Sanji.
"Yah, ihat saja dulu... Inilah calon mempelaimu, Putri ke-35 Keluarga Charlotte..."
Sanji menoleh ke foto itu dan....
Ternyata dia cantik. Yak, lidah dan kedua mata Sanji pun melotot membentuk jantung.
"Nona Charlotte Pudding!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar