Jumat, 18 November 2016

Theoview One Piece Chapter 817

Sudah jadi rahasia umum, sesuatu akan semakin indah bila kita sudi melihatnya dari sudut pandang yang lebih besar. Dunia ini sejatinya sudah luas. Namun terkadang, atau bahkan seringkali, kita terpenjara pikiran kita sendiri dan gagal melihat keluasannya.
Biasanya terjadi saat dirundung kesedihan. Kecewa. Realita berbanding terbalik dengan ekspektasi. Mendadak mata kita hanya bisa melihat dinding. Ke mana pun melihat, hanya ada dinding. Telinga mati rasa. Celotehan ringan sekalipun jadi terdengar seperti konspirasi yang bermaksud menghabisi kita.
Akhirnya, dunia jadi 'sempit'. Sempit karena ilusi yang diciptakan alam bawah sadar kita. Ilusi, walau pahit, itu jadi zona nyaman bagi hati yang belum siap. Berpotensi menjerumuskan.
Namun bila kita bersedia bangkit, panca indera akan kembali menajam dengan sendirinya. Hal-hal kecil yang awalnya terabaikan, akan tertangkap mata dan telinga. Memberikan pemahaman. Perlahan, dinding-dinding ilusi itu pun sirna. Terganti wujud dunia yang sejati yang luas dan indah.
Konsep ini berlaku untuk ranah apa pun, tak terkecuali dalam hal membaca cerita One Piece. Semakin kamu memperhatikan hal-hal kecil yang muncul silih berganti di sana, semakin banyak pula pemahaman yang diperoleh. Bahwa cerita ini tidak hanya berputar di sekitar Luffy dan kawan-kawan, tetapi juga semua karakter yang terlibat dalam cerita ini.
Dengan mindset seperti itu, kamu akan semakin menikmati dan menghargai cerita ini dengan sendirinya.

Geladak Dunia : Water Seven 



Water Seven menyisakan banyak memori bagi Luffy dan kawan-kawan, juga bagi setiap orang yang mengikuti kisahnya. Berapa liter 'manly tears' yang menetes di kota ini. Yup, manly tears. Ungkapan itu rasanya tidak berlebihan. Pasalnya, One Piece memang sudah lama dikenal sebagai manga pemaksa pria tulen mewek berjamaah. Berkat drama-dramanya, yang sebagian terjadi selama Luffy singgah di kota ini.
Tanpa Luffy pun, kota Water Seven telah memiliki dramanya sendiri.
Kota ini awalnya berdiri di atas sebuah pulau yang cukup besar. Namun permukaan air laut yang terus naik setiap tahunnya memaksa kota ini berubah menjadi "Kota Air".
"Kota Air" mungkin frase yang terdengar menarik bagi turis, tetapi tidak bagi penduduknya. Ada banyak perih dibalik munculnya julukan itu.
Pada permulaan Era Emas Bajak Laut, Water Seven dilanda depresi akibat kekurangan sumber daya. Bisnis lesu dan ketinggian air terus naik tiap tahun. Keadaan diperburuk dengan Aqua Laguna dan bajak laut yang berseliweran di luar sana. Banyak yang putus asa dan bunuh diri. Seakan tak ada jalan keluar, hanya ada 'dinding'.
Namun Tom si tukang kayu melihat kesempatan. Ia berencana membuat kereta laut. Rencana yang awalnya dicibir, tetapi akhirnya terbukti berhasil mengangkat kota ini.
Kini Water Seven sudah jauh lebih baik, walau bukan tanpa masalah. Ketinggian air masih terus naik setiap tahunnya. Iceburg sang walikota melihat satu ide untuk mengatasinya : membuat Water Seven menjadi kota terapung!
Sekilas terdengar gila tapi demikian pula rencana Tom untuk membuat kereta laut dulu. Kini sudah 2 tahun berlalu sejak Iceburg menelurkan ide itu. Sudah eberapa jauh progressnya? Kita nantikan.

Raizou



Shock dan merinding. Itu sensasi yang saya rasakan ketika menyaksikan panel di mana si anjing dan si kucing bersujud di hadapan Kinemon.
Well, holy sh*t.
Terakhir kali merasakan sensasi ini di chapter 801, ketika Doflamingo meramalkan terjadinya Perang Tahta.
Kejutan yang benar-benar manis. Di saat Luffy cs memandang Raizou dan tim samurai sebagai biang masalah, kebenaran pun terungkap. Dia rupanya memang seseorang yang penting bagi para mink.
Coba lihat senyum tulus si Neko dan Inu yang diikuti dengan senyum warganya. Usopp yang tak percaya langsung pecah dalam tangisan. Neko berusaha menenangkannya dengan mengusap kepala Usopp. Keren banget. Ini dia kualitas sejati cerita One Piece. Simple but powerful.
Lanjut. Kuncinya ada di keluarga Kougetsu. Sepertinya cukup aman berasumsi bahwa Kougetsu adalah keluarga yang memimpin Kerajaan Wano. Sama halnya seperti keluarga Nefertari dan keluarga Riku Dold. Bedanya, Kougetsu dan kerajaan Wano tidak tunduk di bawah bendera Pemerintahan Dunia.
Keping puzzlenya berkaitan di sini. Kita tahu bahwa Zou juga berada di luar kekuasaan Pemerintah Dunia. Baik Zou dan Wano tidak masuk daftar 170 negara itu. Jadi masuk akal sekali melihat kedua kubu ini bersahabat sangat baik. Mereka melakukannya sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup dari kerasnya keadilan absolut Pemerintahan Dunia.
Dan bila dilihat dari dedikasi para mink yang mati2an melindungi raizou, tersirat bahwa persahabatan dua kubu ini sudah berlangsung cukup lama. Mungkin sampai lintas generasi, alias sudah ratusan tahun lebih.
Pertanyaan besarnya sekarang : seberapa berharga kah si Raizou ini??
Mari kita lihat dari sudut pandang Kaidou.
Kita tahu Kaidou memiliki aliansi artificial zoan user dalam jumlah besar. Tujuannya apa? Dia sudah mengatakannya di chapter 795. Dia ingin memulai "perang terbesar dalam sejarah". Dari deskripsinya, Ini kemungkinan besar perang yang sama dengan yang dinurbuatkan oleh Shirohige sebelum beliau gugur. Ini juga perang yang sama dengan yang diramalkan oleh Doflamingo. Intinya, perang besar yang niscaya akan terjadi menjelang akhir serial ini.
Nah mengapa Kaidou tertarik dengan Raizou? Hmm...Mungkin ia seorang prajurit yang sangat kuat... atau dia punya akses ke senjata yang sangat kuat. Pokoknya ability Raizou tidak jauh dari sesuatu yang akan sangat membantu Kaidou memenangkan perang yang dinantinya tersebut.
Ini dengan asumsi Jack memang disuruh oleh Kaidou, ya. Namun bila ternyata Jack bergerak atas kehendaknya sendiri...well, kemungkinannya bisa berbeda lagi.
Sementara itu, perkara Sanji dan pesta tehnya terlupakan sejenak. No problem, It was worthed!
Baiklah, sekian theoview chapter 816! Beberapa trivia chapter ini :
- Luffy berlari dalam kondisi tidur
- Bariete si monyet mink aktingnya bagus! Memperdaya kita semua bahwa kehadiran kinemon bakal jd masalah
- kemunculan perdana momonosuke di Zou Arc
- Nekomamushi turun ke pusat kota pas siang hari
Overall, great chapter! 9/10
Thanks for reading!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar